watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BUMI FANTASI

Aku gambarkan dulu lay-out tempat kost ini
supaya lebih mudah Anda bayangkan
Rumah lumayan besar tempat kost ini berbentuk
U-shape dengan ditengahnya terdapat ruangan
luas memanjang. Di kedua sisi kanan dan kiri
berjajar masing-masing 4 kamar dengan pintu saling berhadapan.

Kemudian di dasar U-nya
terdapat 2 kamar dan satu kamar lagi yang
difungsikan sebagai dapur umum. Ruang tengah
yang memanjang tadi sebenarnya terdiri dari dua
macam fungsi tapi tanpa sekat sama sekali. Paling
depan ada satu set sofa buat tamu, lalu di
belakangnya ada hamparan karpet tebal buat
kongkow2 penghuninya dengan sebuah pesawat
televisi LCD 43 inch. Di sinilah para penghuni kost
biasa berkumpul untuk keperluan apa saja
(termasuk buat bergumul, kalau suka sama suka
dan tentu saja kalau berani).

Di dinding antara setiap pintu kamar di seluruh
bidang dalam rumah ini terdapat papan-papan
pengumuman yang bisa ditempeli oleh siapa saja
asal sesuai peruntukannya. Contohnya, ada
papan yang khusus berisi gambar2 cewe lokal,
cewe Asia, dan cewe bule. Ada pula yang berisi
humor, kartun, peristiwa olahraga, musik, filem,
dll. Juga ada papan yang berisi puisi, cerita-cerita
dewasa, pengalaman seru, dan tak ketinggalan
satu papan yang berisi sembarang apa saja.

Setiap papan sudah ditunjuk penjaganya masing-
masing. Oh iya, ada lagi satu papan yang
terkunci, hanya khusus untuk para penjaga.
Rumah kost ini milik Ken Rudiadji seorang
pengusaha muda bidang cyber, baru lulus
universitas negeri (juga baru “lulus” dari
“pendidikan dalam”) yang enerjik, yang juga
menghuni salah satu kamar kost ini. Para
penghuni biasa menyingkat nama “Abang
Kost” (lazimnya sih Ibu Kost, kalau pemiliknya
perempuan) ini menjadi KeRu, atau cukup “Kru”
saja.
Aku perkenalkan dulu ya satu-persatu para
penghuni rumah kost ini.
Di jajaran kamar sebelah kiri, kamar nomor 1,
dihuni oleh Visio, seorang mahasiswa semester
awal. Lalu berturut-turut kamar 2 sampai 4
ditempati oleh Trance, Dewa, dan Alladin. Di
jajaran kanan adalah kamar nomor 5 sampai 8
dihuni oleh berturut-turut Clooney, Eoshi,
kamarku sendiri, dan Trissy yang paling pojok.

Sedangkan kamar di jajaran dasar U ditempati
oleh Ditee di kamar 9 dan Ken Rudiadji di kamar
10.
Pagi ini jam 10 ada rencana bincang2 para
penghuni (istilah kerennya sih meeting) di ruang
tengah sambil lesehan di karpet. Sekarang sudah
lewat setengah jam dari waktu yang dijanjikan
tapi yang sudah hadir duduk meleseh baru ada
Trance, Dewa dan Aku sendiri. Aku memang
harus datang paling awal karena bertugas
menyusun agenda sekaligus merekam jalannya
rapat. Aku sudah siap dengan laptop di pangkuan
untuk mencatat MOM (minute of meeting). Rapat
akan membicarakan tentang kedisiplinan para
pengisi papan pengumuman. Akhir2 ini banyak
tempelan gambar yang dobel, yang sudah
pernah ditempel, eeh ada yang nempel lagi
gambar yang sama. Jelasnya nanti akan
membicarakan bagaimana supaya papan-papan
ini lebih rapi. Usulan agenda datang dari Trance
yang terkenal praktis pragmatis dan dalam rangka
pencarian identitas.
“Yang lain pada keman Toy?” tanya Dewa ramah.

Kawan ini memang terkenal hangat dan
bersahabat.
“Walah, gue gak tahu Bro. Si Visio tadi kuliah, dia
gak mau bolos”jawabku
“Alladin mungkin masih di kamar, sibuk terus
bikin analisis” timpal Trance.
“Trissy mungkin masih tidur, semalem dia
dugem ampe jam 2 pagi”sambungku.
Tiba-tiba pintu kamar 8 terbuka, muncul Trissy
yang masih mengantuk. Wow ! (apanya yang
wow?)
“Umur panjang elo Triss”kata Dewa.
“Ngomongin gue apaan elo pade…”katanya
sambil menguap.
“Engga kok …. gue lihat elo pulang pagi ya…”
“Emang…” kata Trissy sambil duduk di
hadapanku.
Trissy keluar masih dengan pakaian tidurnya,
yang super pendek dan tak berlengan. Jelas saja
memperlihatkan sepasang paha dan lengannya
yang putih mulus. Segera saja khayalanku
berkembang, seandainya tubuh mulus itu
“Clooney kemana Bro”tanya Trance. Lamunanku
tentang tubuh Trissy langsung buyar.
“Gue gak lihat di kamarnya tuh, biasa…. pasti
ngelayap”jawabku. Bro yang satu ini emang
jarang tidur di rumah.

“Iya tuh…. kemarin cewe yang diajak nginep di
sini kaya’nya bukan pacarnya deh…”timpal Dewa.
“Emang elo kenal ama pacarnya?”tanyaku.
“Bangeet…”
“OK dah, kita absen aja satu-satu”
“Visio lagi kuliah”kataku.
“Alladin lagi di kamar, bentar lagi gabung,
katanya”
“Clooney, gak tahu nginep dimana”
“Eoshi… keknya lagi kuliah juga, anak tu rajin”
“Bisa jadi dia tadi keluar mau nemuin cowo fans
dia”potong Dewa.
“Abang kost ga ada juga di kamarnya”
“Mungkin lagi jalan ama Visio”kata Trissy,
kantuknya sudah berkurang.
“Iya kali. Akhir-akhir ini mereka berdua
akrab”tambah Dewa.
“Ditee…..?”
“Ada di kamar”potong Trissy.
“Diit….!”teriaknya memanggil coleganya.
Tak ada sahutan. Diulang lagi memanggil, lebih
keras. Beberapa saat kemudian…
“Uh….hmmmm….ah….. bentar lagi gue gabung”
terdengar suara pelan Ditee dari kamar belakang.

Ya udah… apalagi selain nunggu, sambil ngobrol
ngalor-ngidul.
Sementara Aku mulai “membangun” khayalan
lagi begitu mataku tertumbuk Trissy. Cara
duduknya sexy … …sampai CD-nya kadang
sepintas terlihat, warna cream, kalau dia
mengubah posisi kakinya. Dia emang pakai CD,
tapi apakah dia pakai daleman yang atas juga ?
Aku tak yakin sebab baju tidurnya pas di bagian
dada ada sulaman berbunga, jadi tak begitu jelas.
“Eh…Triss, elo gak pake bra ya?” tanya Trance
tiba-tiba. Eh pikiran kawan ini sama denganku,
rupanya.
“Pakelah…”jawabnya cepat.
“Coba buka, buat bukti”
“Yeee…. enak di elo ga enak di gua…”sahutnya
agak sewot.
***
Pintu depan terbuka, Clooney nongol dengan
tergopoh-gopoh.
“Untunglah, belon mulai ya….”katanya.

“Dari mana aja elo”tanya Trissy.
“Pokoknya asyiiik….”
“Cerita dong”kataku.
“Kemarin gue dapet janda muda, mainnya
mantabs, terpaksalah gue ampe pagi.
Rencananya sih cuman BBS short time…”
“Dasar….”timpal Trissy.
“Bayangin…. posisi apa aja, tetep bisa goyang
pinggul heboh…”
“Waktu posisi berdiri, badannya kan gue pepet ke
tembok, kakinya dia angkat sebelah, masih aja
bisa goyang….”
“Sialan lo, bikin gue konak….”sahutku.

Alladin muncul dari kamarnya, wajahnya terlihat
serius, tapi begitu ngeliat kita-kita yang lagi asik
ngbrol, senyum ramahnya mengembang.
“Selesai bro?”sapaku.
“Belum…. gue kan musti cermat dan hati-hati…”
“Hello Triss…..” katanya. Eh, Trissy yang ditegor
duluan.
“Halo juga say….”sahut Trissy.
“Sexy bener kamu pagi ini….’
“Lhah…. emangnya semalem gak sexy…”
“Engga, kalo semalem kamu ‘panas’……”
“Oh iya ? Semalem gue emang bergairah
bangeet….. Pagi ini juga….”
“Cerita dong…cerita….”desak beberapa cowo.
“Okay deh, gue semalem lagi di kamar Alladin
ngeliat cara dia menganalis, pertamanya sih. Tapi
lama-lama gue……”
“Ssttt…. cukup”potong Alladin. Trissy kontan
menutup mulutnya, seperti orang yang baru
kelepasan bicara.

Ada apa diantara mereka berdua semalem ?
Hanya mereka berdua yang tahu.
Pintu kamar 9 terbuka, Ditee muncul dengan rok
terusan pendek warna krem, ngepas ditubuhnya
yang sexy. Wajahnya berkeringat, kelihatan segar
seperti habis senam. Dittee menutup pintu
kamarnya lagi.
“Hi semua…”sapanya ramah.
“Hi cantik….”sahut kami, cowo2 hampir
berbarengan.
Ditee berjalan dengan gaya peragawati,
menyeberangi hamparan karpet, tidak bergabung
duduk tapi langsung lewat saja menuju ke pintu
depan. Mataku tak lepas dari dia menikmati
goyang pinggulnya yang bak model jalan di
catwalk.
Wow ! Apa mataku yang salah ? Di sepasang
bongkahan (maaf) pantatnya yang ketat, tak ada
garis apapun. Dittee tak memakai celana dalam !
Sekali lagi kalau mataku tak salah lihat. Sampai di
pintu depan, dia melongok keluar melihat kanan-kiri.

“Nyari apa elo”tanya Trissy.
“Tadi rasanya ada tukang bubur lewat….”
“Dah dari tadi…. elo ngerem aja di kamar sih….”
“Tukang bubur dicari, bukannya nyari Si
Abang….”timpal Clooney. Si Abang itu
maksudnya Kru.
“Laper gue….”sahutnya lagi.
“Habis ngapain elo, keringatan gitu….”tanya
Trance.
“Senam ya….”celoteh Dewa.

“Ada deh…..”jawabnya berteka-teki
“Hayo…. ngapain di kamar”tanya Clooney
“Selagi gak ada Abangnya, lagi….”tambahku.
“Ada aja” katanya lagi sambil ngeleseh di karpet di
depan Clooney duduk.
“Eh….. elo gak pake CD ya….”teriak Clooney,
jakunnya turun-naik.
Ditee makin tersipu….
Lhah… Akulah yang pertama kali
“mengidentifikasi” tentang ketelanjangan Sang
Dewi, tapi kenapa Si Clooney yang dapat
“rezeki”….
Semua mata tertuju kepada cewe sensual ini,
tatapan mata seperti kucing lapar yang melihat
Dewi Nafsu. Yang jelas semuanya bertanya-tanya
meskipun dalam hati, apa yang dilakukan oleh
seorang Aphrodite di dalam kamar ketika
yayangnya sedang tak ada di rumah ?
Tapi rasa penasaran kita-kita tak berlangsung
lama, beberapa saat kemudian muncullah dari
kamar 9, kamarnya Ditee, sesosok yang sudah
tak asing lagi, juga dengan muka berkeringat,
memerah segar, rambut acak-acakan. Dalam
catatanku, sesosok yang baru muncul ini
bernama Ken Rudiaji. Seluruh pertanyaan
terjawab sudah !

Sepasang Merpati ini begitu “rajin” memadu kasih
membuat iri teman-teman kost-nya saja. Mereka
pandai memanfaatkan waktu, saat2 terakhir
sebelum kumpul-kumpulpun sempat-sempatnya
bergumul … Tapi Aku salut pada kerukunan
mereka berdua, rasanya tak pernah mereka
bertengkar. Mungkin ini bisa jadi ‘resep’
bagaimana agar hubungan kasih tetap rukun,
jarang bertengkar, yaitu dengan sering
“bertengkar” di dalam kamar …
Sebenarnya, tadi malam Akupun bergumul
dengan tak sengaja. Maksudku, pada awalnya tak
ada niatan sama sekali untuk melakukannya.
Tapi…itu terjadi begitu saja, alami, natural.
“Ayo…kita mulai aja”kata Kru memotong
lamunanku.
“Ntar dong, tunggu 2 orang lagi”
“Sapa tuh?”
“Visio ama Eoshi”
“Marcel juga”kataku menyebut Si Juragan Naga.

Oh iya, Aku lupa menggambarkan lay-out lantai 2
Bumi Fantasi. Lantai atas ini terdiri dari hanya 8
kamar saja sebab di bagian depan digunakan
untuk teras terbuka, nyaman buat minum teh
sore sambil merokok dan ditemani kue2. Lebih
enak lagi kalau sambil memangku pasangan.
Tentu saja tak hanya berpangkuan, kurang seru.
Kalau di atas lagi sepi, bisa berpangkuan sambil
saling meraba-raba dan kita bisa meminta cewe
yang kita pangku untuk memutar duduknya jadi
saling berhadapan. Setelah cukup panas dan kalau
situasi memungkinkan, pasangan bisa kita minta
untuk ke kamar kecil sebentar. Setelah kembali
berpangkuan, kita bisa penetrasi di teras itu. Kok
bisa ? Terang aja, waktu dia ke kamar kecil kan
kita bisa pelorotkan celana kita. Ngapain dia ke
kamar kecil? Ya buat melepas celana dalamnya ….
dudul ah elo. Eh…ngelantur, bicara soal lay-out
kenapa jadi soal penetrasi. Di lantai 2 ini
sementara hanya ada satu orang penghuninya,
yaitu Marcell. Kedua lantai dihubungkan oleh
sebuah tangga putar, letaknya di sebelah dapur
umum.

“Sorry….maap…. gue telat…” Eoshi muncul tiba-
tiba sambil nenteng kamera.
“Elo bilang tadi kuliah, ngapain bawa
kamera”tanya Kru.
“Habis gathering nih … di kampus”jawabnya.
Dibelakang Eoshi, nongol Visio.
“Eh…. elo berdua sekarang berpasangan
yah….”celetuk Trance, usil.
Mereka tak menjawab, cuma jelas sekali muka
mereka bersemu merah….. malu ‘kali.
“Toy, ada siapa di kamar elo”tanya Dewa tiba-tiba
yang membuatku kaget.
“Siapa…… gak ada kok”
“Alaa….elo….”katanya lagi.
Memang, dari kamarku terdengar suara musik
pelan, dan suara berdentingnya gelas.
“Ayo ngaku…. semalem gue denger elo ngobrol
ama cewe”timpal Trissy yang kamarnya
bersebelahan dengan kamarku.
“Gak ada…”Aku masih mencoba mengelak.

“Gue masukin kamar elo nih sekarang….”kata
Trissy setengah mengancam.
“Jangan…..”seruku spontan, dan khawatir.
“Tuh…kan… pasti ada apa-apanya nih”sambung
Ditee.
“Ayo bicara”timbrung Eoshi dan Visio
berberengan. Dua anak muda ini memang
kompak selalu.

“Okay….okay”kataku akhirnya.
Semuanya menunggu mulutku bicara. Tak enak
juga Aku ketika sembilan pasang mata tertuju ke
arahku dengan curiga.
“Temen …. semalam numpang tidur”kataku.
“Temen apa temen ….”
“Bener temen lama, dah lama banget gak
ketemu”
“Iya bener temen …… temen tidur maksudnya
kan?”kata Trissy.
“Asli temen lama, sampai jam 11 malem emang
temen”
“Trus…?”
“Setelah jam 11 jadi TTM…..”
“Huuu ….. cerita tuh yang lengkap”sahut Alladin.

“Okay…. begini”Aku berhenti bicara, menunggu
reaksi.
“Trus…?”seru beberapa orang berbarengan.
“Dia emang temen lama. Semalem dia nelepon
pengin ketemu, gue suruh dia kemari. Tadinya
dia malu mau masuk kamar, engga enak ama
kalian, katanya. Tapi setelah gue bilang kalian
banyak yang keluar rumah, ada yang udah tidur,
udah sepi. baru dia mau”
“Trus…”
“Udah aja…”
“Harus ada terusnya”
“Dia cerita lagi ada masalah ama tantenya…. dia
cuman pengin kabur sementara. Jadi mau
numpang tidur”
“Setelah cerita banyak, maklum lama gak ketemu,
dia bilang ngantuk banget, gue persilakan tidur di
bed gue, Gue sendiri gelar kasur gulungan di
bawah. Udah gitu aja”
“Gak mungkin …..”
“Yang TTM tadi apaan?”tanya Trissy. Sepertinya
dia paling antusias ingin denger cerita seru.
“Masa musti gue ceritain….”kataku bertahan.

“Harus.. wajib.. kudu.. musti”
“Ya udah, dia tidur di bed, gue di lantai….”
“Udahlah…. elo gak usah tutup-tutupin lagi…”
“Dia bilang masa gue tidur di bawah, dia ngotot
mo tuker tempat. Gue juga gak tega kalau dia
tidur di lantai. Akhirnya sepakat dua-duanya di
bed. Ya udah kita udah merem sama-sama mau
tidur”
“Setengah jam berlalu mata gue masih melek,
gue lihat dia udah lelap, kayanya”
Aku ambil pause sebentar.
“Gue lihat muka dia yang teduh, masih cantik
seperti dulu. Trus mata gue bergeser ke bawah
…. sepasang gundukan yang tak begitu besar itu
juga masih terlihat kenceng walau tertutup
pakaian dan selimut. Udah hampir 3 tahun
berteman, baru kali inilah gue perhatiin sosok dia
dekat-dekat. Belum pernah terjadi apapun
diantara kita, memang cuman hubungan
pertemanan. Tubuhnya yang tinggi dan masih
tetap langsing, kulit kecoklatan justru eksotis”
Lama-lama memandangi dia, ada perasaan ganjil
mengalir. Gue narik nafas panjang, sayang cuma
teman, seandainya bisa lebih dari sekedar
pertemanan…
Nafasku mulai tersengal, nafsu mulai menjalar
…… apalagi tercium aroma tubuhnya yang khas
dan natural, membuatku makin gelisah.

Ah …. ini cuman nafsu sesaat, kalau kau turuti,
pasti kau akan menyesal nanti. Hubungan
pertemanan akan rusak….
Tapi ….
Aroma tubuhnya begitu menggoda ….
Tak kusadari, tubuhku di bawah sudah
menegang kencang …
Terus….jangan….terus….jangan….
Setan memenangi peperangan…
Aku memiringkan tubuh menghadapnya,
tanganku merangkul di bawah dadanya. Matanya
terbuka dan menoleh dan senyum.
“Belum tidur….”sapaku
“Hampir….”
“Oh sorry….. ganggu dong”
“Ga pa pa …kok”
Dia lalu juga memiringkan tubuhnya, kami
berhadapan.

Tak ada lagi dialog verbal, mata kamilah yang kini
saling “bercakap”.
Tiba-tiba keningku dikecupnya.
Lalu …. entah bagaimana awalnya, kami sudah
terlibat dalam french kissing. Bibir perpagutan,
lidah bersilatan. Nafsuku merambat cepat.
Entah bagaimana juga prosesnya, Aku sudah
menindih tubuhnya…
Proses berikutnya, standar saja. Saling meraba
tubuh, saling melepas pakaian …..
Sampai saatnya dia sudah membentang pahanya
dan lututku bertumpu diantaranya.
“Ver….”bisikku. Oh ya teman2, nama teman
lamaku ini Vera.

Dia mengangguk-angguk. Dan Aku masuk …..
Setelah selesai….. Aku masih menindih tubuhnya,
kelamin kami masih bertautan.
“Ver …. sorry…..”
“Kenapa?”
“Kok kita jadi begini…..”
“Kamu nyesel?”
“Sama sekali engga”sahutku cepat.”Cuma
khawatir kamu yang nyesel….”
“Udah terjadi…..”katanya lagi.
Beberapa menit lalu kami masih teman. Sekarang
sudah jadi TTM.
Bahkan TTMB, mesra banget, karena kami
melakukannya sekali lagi sebelum jatuh tertidur
kelelahan.

Mesra banget, karena ketika Aku terbangun pagi
harinya, Aku mulai lagi menggodanya, dan
kembali pagi-pagi itu kami berdua terbang
melayang di atas awan kenikmatan ….

***

“Begitu teman-teman sekalian ceritanya, puas
kan….?”
“Iya elo yang puas, gue yang puasa….”sahut
Dewa.

“Suruh gabung ke sini dong dia”kata Clooney.
“Entar juga keluar …. dia lagi gue minta bikin
minuman buat kita”
Aku beranjak ke kamarku mau melihat apakah
minumannya udah siap.
Begitu Aku buka pintu …..
Aku kaget. Dia masih menuangkan minuman teh
manis untuk teman-teman, dan segelas juice
jeruk khusus buatku, dengan masih tanpa
pakaian, alias telanjang bulat ….
Yang lebih membuat Aku kaget, ternyata di
belakangku diam-diam nyusul anak-anak kost.
Celakanya, mereka semua ikut menikmati
ketelanjangan Vera, TTMB-ku ….


Adult | GO HOME | Exit
1/1100
U-ON

inc Powered by Xtgem.com